MAJU
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas penulisan ini tepat pada waktunya.
Disini penulis menyajikan artikel yang berjudul “Analisis Sampah dan Peranannya”. Masyarakat Aktif”, saya rasa kita bisa mendapatkan banyak manfaat dengan belajar lebih banyak tentang sampah dan pemanfaatannya.
Dalam kata pengantar ini, penulis terlebih dahulu meminta maaf dan meminta pengertian Anda jika isi artikel ini tidak cukup dan jika beberapa tulisan saya salah atau menyakiti perasaan pembaca. Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada penulis artikel sampah, karena mereka banyak membantu saya mengumpulkan bahan untuk artikel yang saya tulis.
Penulis menulis artikel ini untuk pekerjaan rumah guru kelas bahasa Inggris. Indonesia untuk menulis artikel. Dan berikan penjelasan singkat tentang sampah dan kegunaannya.
Oleh karena itu, dokumen ini saya persembahkan dengan rasa syukur dan kehadirat Allah SWT. memberkati dokumen ini untuk mendapatkan manfaat.
penulis
BAB. Itu
ANGGARAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak lepas dari kebutuhan untuk melestarikan sesuatu guna melestarikan kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banyak produk telah dikembangkan untuk menjawab pertanyaan ini. Mungkin ada nilai positif dan negatif di antara produk yang diproduksi. Negatif yang bisa timbul adalah pemborosan produk tersebut atau bisa juga disebut pemborosan.
Di tempat orang bermukim, berbagai jenis sampah dihasilkan. Limbah itu sendiri adalah limbah yang dihasilkan dalam proses produksi, baik industri maupun domestik (domestik). Dewasa ini, untuk mengurangi dampak negatif sampah, banyak ide atau gagasan yang bisa dibuat dari sampah guna mengurangi dampak negatif sampah.
1.2 Mengatur tugas
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, disini kita akan membahas tentang pemanfaatan sampah. Dan itu berkaitan dengan cara penanganan sampah dan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah.
1.3 Tujuan
- Pelajari lebih lanjut tentang limbah
- Tahu cara menggunakan sampah
- Dan untuk mengetahui peran masyarakat dalam pengelolaan sampah.
BAB. 2
DISKUSI
2.1 Definisi sampah
Limbah adalah limbah yang dihasilkan oleh setiap proses produksi, baik industri maupun domestik (domestik). Di tempat orang bermukim, berbagai jenis sampah dihasilkan. Ada sampah, ada air toilet (black water) dan ada air limbah dari banyak kegiatan domestik lainnya (grey water).
Sampah padat dikenal sebagai sampah yang seringkali tidak diinginkan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dari segi kimia, limbah tersebut terdiri dari bahan kimia, senyawa organik dan anorganik. Di atas konsentrasi dan jumlah tertentu, sampah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan terutama terhadap kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan pengelolaan sampah. Tingkat toksisitas limbah tergantung pada jenis dan sifat limbah.
2.2 jenis sampah
Yang secara umum disebut limbah adalah limbah yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dan proses produksi, baik itu domestik, industri, pertambangan, dll. Bentuk limbah dapat berupa gas, tepung, cair atau padat. Berbagai jenis limbah tersebut termasuk limbah beracun atau berbahaya, yang dikenal sebagai limbah berbahaya dan beracun (limbah B3).
2.2.1 Limbah Beracun (Limbah B3)
Limbah diklasifikasikan sebagai limbah B3 apabila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang jenis dan konsentrasinya dapat secara langsung atau tidak langsung membahayakan atau mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah B3 meliputi, namun tidak terbatas pada, bahan baku berbahaya dan beracun yang tidak dapat digunakan kembali karena rusak, limbah kapal, tumpahan, limbah daur ulang, dan oli bekas dari kapal yang memerlukan penanganan dan penanganan khusus. Bahan tersebut merupakan limbah B3 jika memiliki satu atau lebih sifat berikut: mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, menular, korosif, dan lain-lain yang dapat diidentifikasi sebagai limbah B3 dalam pengujian toksikologi.
2.2.2 sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai sempurna melalui proses biologis, aerob, atau anaerob. Sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, daun kering, serpihan kayu, dll mudah terurai. Sampah organik terdiri dari bahan-bahan organik, misalnya dari kegiatan domestik dan industri.
Limbah ini juga dapat dengan mudah terdegradasi oleh proses alami. Limbah ini memiliki sifat kimia yang stabil, sehingga zat ini terakumulasi di tanah, dasar sungai, danau dan laut, dan kemudian mempengaruhi organisme yang hidup di sana.
Sampah organik dapat melewati (mengurai) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut kompos). Kompos merupakan hasil penguraian bahan organik seperti daun, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan sejenis lainnya yang mempercepat proses pelapukan yang dibantu oleh manusia.
Sampah organik dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Menyerap sampah organik
Limbah ini memiliki kadar air yang relatif tinggi. Contohnya adalah kulit buah dan sisa sayuran.
- Sampah organik kering
Limbah ini memiliki kadar air yang relatif rendah. Misalnya kayu, ranting, daun kering, dll.
2.2.3 sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologis. Residu ini tidak dapat diuraikan oleh organisme berbahaya, atau hanya untuk jangka waktu yang lama. Limbah ini bersifat non-biodegradable, sehingga dapat digunakan sebagai limbah komersial atau sebagai limbah yang dapat dijual untuk digunakan sebagai produk lain.
Sampah anorganik yang dapat didaur ulang adalah plastik, logam dan kaca. Namun, limbah yang sesuai untuk pemrosesan sekunder harus terlebih dahulu diolah dengan penimbunan, pembakaran, atau penghancuran.
Akibat dari sampah jenis ini (plastik, styrofoam...) semakin menumpuk dan mencemari lingkungan, mis. di tanah, selain gangguan penglihatan.
2.3 pemanfaatan limbah
Kita bisa mendaur ulang sampah organik dan anorganik. Daur ulang adalah usaha untuk mengembalikan barang atau barang yang tidak terpakai agar dapat digunakan kembali.
2.3.1 sampah organik
Sampah organik dapat dimanfaatkan secara langsung (misalnya sebagai pakan ternak) atau secara tidak langsung melalui proses daur ulang (misalnya pengomposan dan biogas). Contoh sampah organik yang bisa kita daur ulang adalah sisa-sisa daun dan serutan kayu.
Kita bisa mengubah sampah daun menjadi kompos yang sangat bagus. Namun, diperlukan usaha yang maksimal untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan penanganan yang tepat, sisa daun dapat kita manfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan dan berkualitas.
2.3.2 sampah anorganik