juru bicara
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan semesta alam, yang selalu melimpahkan kenyamanan, efisiensi, serta rahmat dan nikmat-Nya yang tak terhingga. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan bagi kita semua.
Alhamdulillah atas izin dan restunya penulis dapat menghasilkan karya ilmiahnya yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Guru Profesional Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah”. Karya ini dirancang untuk memenuhi fungsi subjek akademik profesi.
Dalam penyusunan artikel ini, penulis mendapat bantuan dan saran dari berbagai sumber. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi semua orang, khususnya penulis. Demikian pula, dokumen ini tidak sempurna dan bebas dari kesalahan, dan penulis menerima kritik dan komentar yang membangun.
Sekretaris
Penulis berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi semua orang, khususnya penulis. Demikian pula, dokumen ini tidak sempurna dan bebas dari kesalahan, dan penulis menerima kritik dan komentar yang membangun.
Sekretaris
babi
di masa lalu
SEBUAH. Konteks masalah
Peningkatan kualitas tenaga kerja sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas para pekerja tersebut. Semua kegiatan pendidikan, termasuk orientasi dan pelatihan yang sistematis, ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan merupakan bagian sentral dan fungsional dari sistem pendidikan (Hamalik, 2003: 3). Oleh karena itu, hasil belajar sangat menentukan apakah tujuan pendidikan telah tercapai secara optimal. ) Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pendidikan tercapai ketika prestasi akademik siswa meningkat dan meningkat. Belajar adalah proses memodifikasi perilaku individu dalam interaksinya dengan lingkungan (Hamalik, 2003: 36). Hasil belajar merupakan hasil usaha belajar siswa. Dalam pendidikan arus utama, pengukuran dan evaluasi selalu diikuti dan dengan mengetahui hasil belajar selama program pendidikan, dimungkinkan untuk melihat posisi siswa yang pintar, sedang atau lambat. Laporan hasil belajar siswa dibuat berdasarkan hasil penilaian dan selama periode waktu tertentu atau dalam bentuk raport. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, baik faktor internal maupun eksternal mempengaruhi proses belajar mengajar siswa. Faktor intrinsik muncul pada diri siswa, antara lain kondisi fisik, pengetahuan, keterampilan, minat dan perhatian, keadaan mental, dan disiplin. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain guru, teman, orang tua, lembaga pendidikan, dan lain-lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah guru yang merupakan lembaga eksternal yang membantu pencapaian hasil akademik yang baik. Istilah ini mengacu pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Menurut Sesi Vijay (1991:189), salah satu tantangan yang dihadapi dunia pendidikan adalah mengembangkan kreativitas guru. Kreativitas guru dalam proses pedagogis dan metodis berperan penting dalam meningkatkan kualitas hasil program pendidikan siswa. Inovasi adalah kemampuan untuk menciptakan produk yang benar-benar baru atau baru dengan memodifikasi atau mengubah desain produk yang sudah ada. Jika dikaitkan dengan kreativitas guru, bisa jadi guru menciptakan metode pengajaran yang benar-benar baru dan orisinal (ciptaan asli itu sendiri) atau memodifikasi berbagai metode yang ada untuk menemukan bentuk baru. Selain kreativitas guru dalam proses pengajaran, faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa juga merupakan perangkat pembelajaran. Agar mutu pendidikan menjadi baik, maka harus diciptakan dan dikembangkan suatu sistem yang mendukung dan mendorong prestasi akademik siswa. Menurut Liang Ge (2002:33), lingkungan belajar yang sesuai, termasuk lingkungan belajar, peralatan, waktu, dll, penting untuk pembelajaran yang baik. seharusnya Jadi pada dasarnya, alat bantu belajar adalah hal-hal yang membuat belajar lebih mudah. Di bawah kondisi yang tepat, siswa harus melakukannya dengan baik.
Dalam proses belajar mengajar, kreativitas guru masih lemah, terbukti dengan beberapa guru yang menggunakan metode pengajaran yang sama dalam proses pembelajaran dan tidak menggunakan metode lain untuk keragaman. Sangat efektif, cukup, tetapi buku di perpustakaan masih kurang, misalnya hanya 15 buku untuk kelas 2 yang memiliki 119 siswa. Hasil pendidikan yang lebih baik dapat dicapai dengan meningkatkan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan dengan menyediakan perangkat pengajaran yang memadai. Fakta ini mendorong penulis untuk menjelaskan secara lebih rinci dampak kreativitas pedagogis profesional guru terhadap pelatihan siswa dalam mata pelajaran produktif pada proses pedagogis dan materi pelatihan. keberhasilan siswa di sekolah.
Dalam proses belajar mengajar, kreativitas guru masih lemah, terbukti dengan beberapa guru yang menggunakan metode pengajaran yang sama dalam proses pembelajaran dan tidak menggunakan metode lain untuk keragaman. Sangat efektif, cukup, tetapi buku di perpustakaan masih kurang, misalnya hanya 15 buku untuk kelas 2 yang memiliki 119 siswa. Hasil pendidikan yang lebih baik dapat dicapai dengan meningkatkan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan dengan menyediakan perangkat pengajaran yang memadai. Fakta ini mendorong penulis untuk menjelaskan secara lebih rinci dampak kreativitas pedagogis profesional guru terhadap pelatihan siswa dalam mata pelajaran produktif pada proses pedagogis dan materi pelatihan. keberhasilan siswa di sekolah.
b. Kerja praktek
Sebagaimana disebutkan di atas, pertanyaan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kreativitas profesional guru?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam kreativitas guru profesional?
3. Bagaimana kreativitas guru profesional mempengaruhi keberhasilan siswa di sekolah?
4. Upaya apa yang dilakukan guru profesional untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?
5. Apakah lingkungan sekolah mempengaruhi kreativitas guru, untuk bersikap profesional dalam meningkatkan kualitas belajar siswa?
S Objek penelitian
Tujuan dari penelitian ini
1. Tahu rasa kreatif guru profesional.
2. Temukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam kreativitas guru profesional.
3. Cari tahu bagaimana kreativitas guru profesional dapat memengaruhi keberhasilan siswa di sekolah.
4. Pelajari upaya guru profesional dalam proses pengajaran.
5. Untuk mengetahui dampak butir soal terhadap sikap profesional guru.
D. Manfaat Penelitian
1. Kelebihan teori
Menambahkan referensi dan bahan pedagogis untuk tinjauan pengetahuan pedagogis dan mengeksplorasi lebih lanjut dampak kreativitas guru pada proses belajar mengajar dan alat pedagogis belum dieksplorasi dalam penelitian ini.
2. Keuntungan praktis
Dorong pembaca untuk meningkatkan
Hasil belajar memberikan informasi hasil belajar kepada siswa
Faktor efektif dalam proses pengajaran ditinjau dari kreativitas guru.
Hasil belajar memberikan informasi hasil belajar kepada siswa
Faktor efektif dalam proses pengajaran ditinjau dari kreativitas guru.
Bab II
Landasan teori
SEBUAH. Evaluasi hasil penelitian
beban belajar
Menurut beberapa ahli, pengertian belajar adalah sebagai berikut.
SEBUAH. TR McConnell (3rd ed.: 288) oleh MKDK IKIP SEMARang Development Group (1990:27) Belajar adalah perubahan perilaku melalui pengalaman dan pengalaman... Ketika belajar didefinisikan sebagai perilaku atau perubahan Perilaku, seseorang tidak hanya melakukan tugas. . Terlepas dari mata yang terlihat, tetapi ia melakukan fungsi internal seperti berpikir dan membayangkan.
b. Gann dalam Slametto (2003:13) memberikan 2 (dua) penjelasan:
1) Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan motivasi dalam bertingkah laku.
2) Belajar adalah perolehan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh melalui belajar.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses kerja yang bertujuan untuk mengubah perilaku umum seseorang dengan pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Prinsip belajar
Menurut Slametto (2003: 27-28), prinsip belajar meliputi:
SEBUAH. Berdasarkan prasyarat studi
1) Dalam proses pembelajaran, setiap siswa harus berusaha untuk berpartisipasi aktif, memiliki minat dan menunjukkan kepemimpinan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2) Siswa harus mampu memberikan rangsangan dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3) Belajar membutuhkan lingkungan yang merangsang di mana anak-anak dapat mengembangkan keterampilan mereka dan belajar secara efektif
4) Pendidikan harus mencakup hubungan antara siswa dan lingkungannya.
b. Karena jenis studi
1) Belajar adalah proses yang berkesinambungan, jadi harus dikembangkan selangkah demi selangkah
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan penemuan.
3) Belajar adalah proses yang terus menerus untuk memperoleh pemahaman yang diharapkan (hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya).
vs. Sesuai dengan materi/bahan kajian
1) Pembelajaran bersifat holistik dan materi harus disusun dan disajikan secara sederhana sehingga siswa dapat dengan mudah memahami maknanya.
2) Pelatihan harus mampu mengembangkan keterampilan tertentu sesuai dengan tujuan pelatihan yang diperoleh.
D Syarat keberhasilan akademik
1) Siswa membutuhkan kondisi belajar yang kondusif agar dapat belajar dengan tenang.
2) Pengulangan, proses pembelajaran harus diulang beberapa kali, agar pemahaman/keterampilan/sikap lebih mendalam pada diri siswa.