SINGAPURA - Marina Bay Sands, hotel sekaligus juga kasino paling besar sesudah Macau, mengisap perhatian pejudi dunia. Di kasino terhampar 600 meja permainan serta 1.500 mesin judi.
Kasino seluas 15 ribu mtr. persegi yang berada di Bayfront Ave Singapore itu mempunyai sarana komplet, kasino yang terpadu satu bangunan dengan pusat belanja serta Sand Expo Convention Center itu dapat mengisap begitu banyak pejudi.
Menurut President and Chief Operating Officer Las Vegas Sand Corp Michael Leven, ada tiga negara yang masuk dalam kelompok tiga besar yang masyarakatnya sering hadir berjudi di Marina. Tiga negara itu ialah Singapura, Malaysia, serta Indonesia. Serta, Indonesia juga masuk dalam tiga besar untuk anggota pejudi kelas VIP.
Tempat yang strategis serta type permainan yang variasi jadi salah satunya daya tarik pejudi untuk habiskan uangnya disana. Kasino elegan yang terdiri atas empat lantai itu sediakan macam permainan meja terkenal. Sebutlah saja, Roulette, Blackjack, Baccarat serta Sic Bo. bermacam mesin judi dengan permainan paling baru seperti Pokerboya video, Sic Bo, serta Roulette elektronik.
Tidak cuma melirik pejudi dari Asia, Sands yang disebut group Kasino paling besar di Las Vegas serta mempunyai Kasino di Macau itu mengincar pejudi Eropa, Inggris, serta Timur Tengah.
Walaupun demikian, disadari Chairman Las Vegas Sands Corp Sheldon Adelson, tidak gampang lakukan ekspansi kasino di beberapa negara tersendiri. Contohnya, Italia serta Indonesia.
"Kami perlu suport pemerintah negara yang berkaitan dan hadapi tentangan agama," tutur Sheldon, didapati di Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (23/6/2010).
Itu kenapa kasino ini berdiri istimewa di Singapura. Sheldon serta teamnya mendapatkan suport penuh dari pemerintah ditempat. "Kami perlu loyalitas pemerintah serta suport struktural. Perlu infrastruktur seperti lapangan terbang serta akses jalan raya. Singapura penuhi semua keperluan infrastuktur kami," jelas Sheldon.
Serta, dengan didirikannya hotel serta kasino Marina Bay Sands, tempat itu jadi benchmark baru di Singapura. "Ini akan mengubah Singapura dari bagian entertainment serta mengubah ide Singapura," tandas pria yang telah masuk umur senja itu.
