KATA PENGANTAR:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih mendapatkan Rahmat yang begitu besar, terutama Anugerah Iman dan Islam.
Selain itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membimbingnya dalam pembuatan artikel ini. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan artikel ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Pada artikel ini penulis mencoba menyampaikan informasi tentang “FOTOSINTESIS”. Satu hal yang perlu kita ketahui adalah bahwa fotosintesis adalah proses biokimia di mana tanaman , ganggang dan berbagai jenis bakteri menggunakan makanan, karbon dioksida dan air untuk membuat makanan atau energi, terutama glukosa, dan itu membutuhkan bantuan. Tenaga surya.
Oleh karena itu, sebagai penulis, saya akan menyampaikan beberapa hal tentang proses fotosintesis, peranannya pada tumbuhan dan tumbuhan, agar kita dapat memahami dan mempelajarinya, untuk membawa pengetahuan kepada “pendatang”.
Saya berharap artikel ini dapat terjawab sebagai penulis, terutama penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun ketika menulis artikel ini, karena penulis memahami bahwa ia jauh dari sempurna ketika menulis artikel ini, sehingga kritik dan saran dari Pembaca sangat penting, mereka memainkan peran besar
Pinrang 25 Desember 2012
anak_bantuan:
ISI:
Kata pengantar:
Isi:
BAB I PENDAHULUAN
sebuah. Latar belakang:
b. masalah kata-kata
vs tujuan tertulis
D Tinjauan Literatur
BAB II PEMBAHASAN
sebuah. Tempat terjadinya fotosintesis
b. Mekanisme fotosintesis
vs Dan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis?
BAB III KESIMPULAN
sebuah. Hasil
b. Rekomendasi:
BIBLIOGRAFI
BABI
AWAL:
SEBUAH KONTEKS
Pada tahun 1771, ahli kimia dan pendeta Inggris Joseph Priestley menemukan bahwa jika dia menutupi lilin yang menyala dengan kaca terbalik, nyala api akan padam sampai lilin padam . Dia kemudian menemukan bahwa jika dia menempatkan tikus dalam mangkuk lilin terbalik, tikus itu akan mati lemas. Dari dua percobaan ini, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara di dalam toples, menyebabkan kematian tikus, dan selanjutnya menunjukkan bahwa udara "rusak" lilin dapat "dipulihkan". melalui tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat hidup dalam wadah tertutup selama ada tanaman.