Aku Bonya Timan.
Soran perempuan and varnish varnishes.
Mereka tidak Punya baniak kesamaan, malah bisa dikatakan sifat maupun sikap mereka ini bertolak belakang. Si perempuan dengan keras kepalanya, si laki-laki dengan sikap dinginnya.
Soak tidak cocoknya, mustahil to mereka mereka ini bakal berahir seperti kisah romansa di buku atau drama. Tidak terlintas sedikitpun suatu saat mereka bakal terlibat dalam love -hate relationship Karina sesungguhnya mereka tidak Membenci satu sama is located.
Mereka hanya sangat berbeda dan itu yang mistuat mereka tidak bisa bersama walau hanya sekedar sebagai seorang teman.
Bada laki-laki ini memberitahuku sesuatu hari itu.
Dia mengakui kalau selama ini dia mencintai perempuan ITU dan berusaha untuk menutupinya. Dia menganggap kalau perempuan itu terlalu baik untuknya, terlalu indah, bunga cantik itu tak bisa tumbuh di tanah gersang seperti dirinya.
She never looked at him like that. Catania.
Padahal dia Adalah orang Pertama yang bertepuk tangan ketika perempuan itu Meraih pialaertama lomba Eztabaida tahun ITU, orang Pertama yang khawatir ketika perempuan itu tak kunjung datang pada rapat kerja mereka.
Dia berusaha Membahagiakan perempuan itu dengan caranya Sendiri . Dia mengubah banyak hal hanya untuk menjadi sama dengan perempuan itu.
Tapi hari itu dia benar benar pasra This girl is getting married in two months!!!!
Aku menatapnya, matanya dipenukhi aire mata dan rasa peñesalan. but what should I say? Apa gunanya mengungkapkan semua itu? Terlebih Mengenkapnya Padaku? Begitu banyak waktu yang diberikan Tuhan untuk mereka, tapi ia memilih di hari itu tepat setelah Pertunangan perempuan itu dilaksanakan. Singkat Kata, Dia Sudah - Turlambat .
Saat itu aku hanya meneguhkan hatinya, mengajaknya untuk ledima kenyataan dan belajar berdamai dengan semuanya walau aku tahu itu tidak mudah. Setidaknya, dia harus bisa bahagia sebagaimana perempuan itu nanti bahagia bersama pasangannya.
Mimang Council,
tapi lebih berat lagi posisiku.
Menyimpan dua curahan hati orang bodoh yang menyia-nyiakan waktu dan kesempatan karena ketidakpastian masa depan yang terlalu mereka khawatirkan.
Sekarang kisah mereka berahir padaku, padahal jelas bukan aku tujuan perasaan itu.
Tapi seperti kataku tadi mereka TERLAMBAT -