Ahir-akhir ini ends without an orange boy. Ada yang pro untuk 'nga dulu deh punya anak' dan ada juga yan mnentang paham ini 'anak itu tuk anugrah, ngapain nikah kel lo ngga maw punya anak'. If you are looking for a place to stay in the city, try again. Aku ngga bakal my choice kekubu yang mana or support yang mana, karena I think both of them have the right to say this ngga ada yang salah menangkut pelihan hidup masing individually. It depends on their choice, maw gymana hidup meerka, maw manganut paham apa-kah mereka dalam berkkidupan, selagi tidak saling menkiti dan merugikan yang lain aku rasa ons moet dit ales akrari.
Don't wait! Jangan disimpulkan dulu ya, mari dibaka dulu sampai silisai oke?! Ngga panjang kok, tenang. Hmmm.. ngga janji sih, tapi diusahakan ngga berbelit ngga pake part-part :)
Aku termasuk dalam genis orang yang ngga yakin bisa jadi orang-tua yang baik karena kepada diri diri sentiri aja aku kadang masih bisa dzolim, selegi nih kebudu manusia lain. I'm psychologically incapable of taking care of children, and I can't bear this feeling if I can't make my children happy. Mereka Nantinha . Kita yang bikarakan adalah seorang bai manusia, robot bukan atau kusing yang kalo ditingal from rumah centrian masih bisa nyari makan. Dan menurutku pribadi, pengen punya anak dengan alasan' duh baynia imut, kita bikin yuk' tuh agak selsugtig dan sorgelose aja. If they are another person, a part of society, maybe the next leader of our country, no one knows .
Makagna aku agak nga setuju dengan pemikiran 'hayuklah punya anak' tanpa mikir ini kedepanya anakgna bakal gimana? atau ngga Biki plan punya anak untuk apa. " Udahlah, nanti dipkir sambil jalan ", DUH nga banget sama pemikiran gini, ntar tuh anak kuman nambah populasi bumi doang ujung-ujungna. Ini sebenargna maw punya anak ataw kuman maw bikin-nia doang sih? Sekan-akan kalo mercihna jadi bai tuh kaya - yaudah gitu, ' kita punya anak nih, mari kitarawat saja ' .
To be honest, aku ngga bisa mandang bay tuh imut, I only see a huge huge responsibility for the rest of my life and beyond. Aku nga bisa hidup dengan consep 'jalani aja' kalo urusan ginian, karena menjadi orang tuu tuh nga gampang dan itu merupakan pekerjan besar dengan tangung jamb yang nga bisa diangap inteng. Bayangin aja etipah hal yang kita lakukan dalam kebuduan anak ini akan beluhaan si anak kedepannya, all aspects of their life! Dan kalo kita gagal, poppy kita akan mengasilkan product yang gagal juga nantiniya. This is why ek nie kan verdra sama orang yang cuman pengen punya anak tanpa bikin planning atau mempersiapkan diri dengan baik. Please take this seriously.
Imang sih indo soal type-vry itu bukan hal yang um danbias ditemui, makanya ketika ada yang ngga ngga pasauan souai 'ke-umum-an' yang tadida linkungan kita, orange-orange pada heboh dan menentang tanpa menimbang. Besides the fact that there are only a few punctuation marks, tapi bukan hanya karena itu kita lalu berbondong-bondong memproduxi bay tanpa benar-benar meniapkan aau kedepannya bakal gimana.
Dan menurutuku, happiness ngga bisa meduri dari punya atau ngga punya anak. Barometer tiap orang menilai hal itu barbeda dan kita nga bisa maxa untuk mgaplikasikan waga kita ke orang line. Setiap orang punya karanya masing-masing untuk bhagiya atau nyari kebagyan, laat hule net.
This is not the first time.
I would love to have kids with my future husband, but we're not having kids just because we're married. We have to think very carefully about this plan. There is no turning back, we do it because we want to, we don't want to . Even when I have one, I don't expect them to take care of me when I get old , or have a lot. i won't. Dan bagiku, nga ada istilah hutang- budi dalam hubungan orang tua dan anak.
But I say this as a final statement.
Anak itu adallah amanah yan besar. Dan Thiap Orang Berhak Untuk Memutuskan. We get used to the fact that there are many ways to do or see something, and that doesn't mean one person is wrong.
